Kok makin kesini gue makin gak ngerti yah
pelajaran di jurusan perkuliahan ini?
Gila gue udah stuck kayaknya gue mau
pindah jurusan aja deh!
Setelah menjalani beberapa smester, kok
sepertinya ini bukan passion saya?
Gimana ni ahh gila, udah lah gue mogok
aja gausah kuliah!
Pernah gak sih kalian merasa bahwa kalian
adalah seorang mahasiswa yang paling menderita sedunia, dengan segudang
pertanyaan yang menghantui di kepala kalian? Kalian merasa menjalani hari- hari
kuliah tidak bersemangat seakan menyiksa dan bahkan ada yang sampai depresi.
Saya mengerti bahwa pilihan atas masa depanmu harus diperjuangkan tanpa ada
paksaan baik dari keluarga, maupun karena ikut- ikutan teman. Kita bahkan tahu
betul bahwa ketika memasuki dunia perkuliahan dengan segudang aktivitas maupun
tugas- tugas paper itu sudah sangat menyita waktu, pikiran dan energy kita
sendiri tetapi akan sangat berbeda rasanya jika kita melakukan itu semua dengan
senang hati, ikhlas dan fokus. Hal tersebut harus dibarengi dengan minat kita
sedari awal memilih untuk jurusan perkuliahan. Beberapa pengalaman yang saya
temui atau bahkan saya dengar dan saya alami, banyak sekali mahasiswa yang
tidak punya pendirian serta prinsip dalam menentukan suatu jurusan perkuliahan
hanya karena di dokrin oleh keluarga yang bernotabene karirmu akan cerah- secerah
matahari pagi. Bahkan ditemukan beberapa kasus ekstrim dimana pihak keluarga
mengancam tidak akan membiayai perkuliahan saat anaknya memang tidak ingin
untuk masuk di suatu jurusan tersebut, sehingga menimbulkan pro dan kontra
dalam batinnya.
Saya disini cuma berpesan pada kalian
para pembaca, jangan pernah menggantungkan cita- cita mu kepada orang lain,
yang harus kalian lakukan adalah pikirkan, cari referensi dan tentukan pilihan.
Walaupun kalian mesti berusaha keras untuk benar- benar meyakinkan keluarga
kalian bahwa apabila ketidaksesusaian itu berdampak kepada mental dan psikis
kalian. Jika memang sudah tidak bisa untuk meredam suatu ambisi keluarga, ada
dua cara yang harus kalian lakukan yaitu: menjadikan suatu tantangan untuk diri
lalu tunjukkan bahwa kalian mampu menyelesaikan hal itu atau berusaha
meyakinkan itupun perlu waktu yang tidak sebentar tetapi akan sangat
menguntungkan kalian dan menjadikan kalian pribadi yang berpegang teguh suatu
keputusan mengenai masa depan kalian sendiri, bukan masa depan keluarga.
Beberapa transisi kehidupan antara masa
perkuliahan dengan masa remaja saat di SMA sangatlah kontras perbedaannya, dimana
pada saat remaja itu lebih banyak menghabiskan waktu kalian setelah pulang
sekolah adalah berkumpul dengan teman- teman. Berbeda dengan dunia perkuliahan dimana seorang
mahasiswa dituntut kedewasaannya untuk menyelesaikan tanggung jawabnya seperti
tugas- tugas kuliah, yang bahkan sampai kewalahan dibuatnya. Jika jurusan
tersebut atas pilihan sendiri akan sangat bersemangat sekali menjalani hari-
hari seakan tidak sabar menunggu hari esok untuk duduk dibangku kuliah, lain
halnya jika dijalani nya dengan penuh keterpaksaan, rasanya saat perkuliahan
dimulai beberapa menit kemudian ingin izin ke toilet, ternyata malah makan di
kantin kampus (lucunya tingkah anak mahasiswa ini). Bahkan ada perilaku yang
sangat ekstrim dari para mahasiswa yaitu depresi yang berakibat pada lamanya
waktu yang sudah dijadikan standar untuk kelulusan seorang mahasiswa dan
menjadi seorang mahasiswa abadi.
Peran keluarga adalah faktor utama untuk
membentuk suatu karakter dari seorang anak. Keberhasilan anak tergantung dari
peran tersebut yang mana dahulu kita pernah pelajari di jaman SMA, tentang ilmu
sosiologi tentang proses pembentukan karakter. Perlunya peran para orang tua
untuk memahami sejauh mana kemampuan anak, ini berkaitan dengan psikologisnya.
Sangatlah disayangkan jika pada akhirnya waktu yang berharga terbuang sia- sia,
saya sangatlah berharap bahwa orang tua jangan memaksakan kehendak anak untuk
mengikuti apa yang bukan minatnya.
Jika dilihat lebih jauh lagi, kenyataan
keterbukaannya lapangan pekerjaan sangatlah tidak sesuai dengan banyaknya
sekolah yang ada dan beberapa kampus yang ada terutama di kota- kota besar.
Persaingan yang sangat ketat membuat semakin mematahkan semangat anak yang
salah memilih jurusan, tetapi saya juga yakin ada pula yang pada akhirnya
menjadi sangatlah bersemangat untuk mengejar mimpi alternatif
ketidaksesuaiannya. Adapula yang akhirnya mengundurkan diri dari suatu instansi
perkuliahan yang mana dia baru bisa menentukan perkuliahan yang tidak sesuai
dengan minatnya.
Jangan berkecil hati para mahasiswa yang
menganggap bahwa jurusan kuliahnya saat ini adalah salah. Yang harus kalian
lakukan adalah syukuri apa yang terjadi, benahi diri menjadi pribadi yang lebih
baik, berdamailah dengan hati kalian, sayangilah orang tua kalian yang berharap
akan masa depan kalian yang cerah, tunjukkan kepada mereka bahwa saya bisa
berprestasi, saya bisa menjadi pribadi yang kuat, saya hebat, dan saya mampu. Saya
yakin ilmu yang telah kalian dapatkan akan sangat bermanfaat sekali bagi diri
kalian, bagi anak- anak kalian, bagi nusa dan bangsa.
Salam.
Miss Burgundy