Wihh keren
ya lu udah S2 Magister ….
Setelah S2
lu mau ngapain?
Lu gak
takut di jauhin cowok- cowok karena S2 lu?
Emang ada
yang jamin kalau S2 bisa sukses!
Itu adalah
contoh pernyataan negatif tentang pendidikan magister dari para kaum sarkasme
yang tidak mengerti bahwa pendidikan itu sangatlah penting, sekalipun dengan
gelar magistermu belum tentu dapat menjamin akan kesuksesanmu kelak, tetapi
ingatlah bahwa apa yang sedang kamu jalani atau yang sudah terlewat akan
bermanfaat bagi anak- anakmu atau generasi mu kelak. Di dalam era milenials ini
banyak sekali drama yang bermunculan diantara sebagian masyarakat entah dengan
motif iri dengki atau memang mereka melontarkan pernyataannya dengan jujur
terkait wanita/pria yang melanjutkan kuliah S2 dengan biaya sendiri terkecuali
jika mendapatkan beasiswa itu lain soal.
Saya disini
cuma ingin berbagi info mengenai, beberapa alasan yang salah ketika kamu
memutuskan untuk melanjutkan studi magister dalam bidang apapun:
1.
Gengsi
dengan teman
Berbagai
macam alasan kamu iri dengan temanmu yang sering hang out bareng ternyata sedang melanjutkan S2 dan kamu merasa
gengsi, lantas kamu ikut- ikutan mereka dengan dalih agar setara dengan mereka.
Kadang kamu juga akan merasa canggung dan gengsi menghadiri reuni kampus dengan
teman- teman yang sudah menyabet gelar pasca sarjana baik di dalam maupun
diluar negeri. Guys, jika alasan kalian seperti itu batalkan segera niatmu
untuk melanjutkan S2 selain membuang- buang uang, waktumu juga akan terbuang
sia- sia.
2.
Belum
mendapatkan pekerjaan
Ada beberapa
orang yang belum mendapatkan pekerjaan saat lulus dari gelar sarjananya, lantas
berniat untuk melanjutkan kuliah S2 agar mendapatkan pekerjaanyang lebih baik. Jika
kalian berpikiran seperti itu kalian salah besar. Karena saat berada di dunia
pekerjaan yang sangat dibutuhkan adalah keahlian. Banyak beberapa perusahaan
yang lebih memilih mempekerjakan lulusan SMA, D3 ataupun sarjana dikarenakan
mereka lebih ringan untuk membayar gaji lulusan tersebut daripada lulusan S2. Terkadang
beberapa orang diposisi General Manager ataupun CEO perusahaan besar bahkan
tidak memiliki gelar S2.
3.
Menyibukkan
diri dari pertanyaan “kapan nikah?”
Beberapa
kasus yang sering terjadi adalah saat mendapatkan gelar sarjana lantas orang
sekeliling akan menanyakan “kapan nikah?” suatu pertanyaan singkat tetapi
menorehkan luka dalam yang sulit terobati (lebay banget coyy!). lantas untuk
menghindari hal tersebut lalu kalian memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2,
keputusan terbaiknya adalah jika kalian berhasil meneruskan dan serius dalam
menjalaninya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, tetapi yang sangat
disayangkan adalah niat kalian untuk kuliah S2 hanya untuk mencari jodoh di
kampus (karena rata- rata cowok- cowoknya sudah banyak yang menikah), asal
jangan jadi pelakor aja ya, perilaku yang sangat tidak terpuji.
4.
Ingin di
gaji lebih tinggi
Beranggapan
bahwa setelah lulus S2 dan menyandang gelar Magister, lantas gajimu menjadi
lebih besar jika dibandingkan dengan lulusan sarjana common guys, buanglah semua pemikiran itu karena sangat tidak tepat.
Oleh karena, di jaman era milenial ini yang sangatlah dibutuhkan adalah suatu
keahlian. Beberapa perusahaan banyak yang memilih untuk mempekerjakan karyawan
sarjana karena pengalamannya di bandingkan lulusan Magister. Ada istilahnya
semaikin banyak pengalaman maka semakin besar gajinya, bukan semakin banyak
gelarnya.
5.
Ingin sukses
Jangan
berasumsi dengan mengenyam pendidikan S2 maka sudah pasti akan lebih sukses
dari sekadar lulusan S1 saja. Steve Icampo, manajer of Worldwide Staffing di
Amphenol Corporation, dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa pendidikan
pascasarjana tidak akan serta merta menjamin kesuksesan seseorang.
Orang-orang terkaya di dunia saat ini adalah
entrepreneur yang tidak punya gelar master, sebut saja Mark Zuckerberg (Facebook),
Bill Gates (Microsoft), Steve Jobs (Apple), Amancio Ortega (Zara), Sir Richard
Branson (Virgin), dan Ingvar Kampard (Ikea).
Dari 5 alasan yang salah ketika kamu
memutuskan untuk lanjuti S2 di atas, kesimpulannya adalah jika melanjutkan
jenjang pendidikan dari sarjana ke magister belum tentu menjamin kesuksesan
kamu kelak. Dan jika kamu memang berniat melanjutkan jenjang pendidikan ke S2
kelak, pastikan kalau alasannya sudah benar- benar matang dan ilmunya bisa kamu
terapkan untuk karirmu ke depannya. Lain hal jika kamu mendapat suatu beasiswa
maka manfaatkanlah sebaik mungkin. Selamat mengejar ilmu, burgunders!
Salam,
Miss Burgundy
No comments:
Post a Comment